Label

Selasa, 06 September 2022

PENTINGNYA BER-ORGANISASI BAGI MAHASISWA BARU

(Dokumentasi Pribadi/PMII Rayon Sahabat)

Mahasiswa adalah sebutan bagi seseorang yang sedang menempuh pendidikan di sebuah universitas atau perguruan tinggi setelah menempuh pendidikan di SMA/SMK atau sederajat. Tujuan dari melanjutkan ke universitas adalah untuk mengembangkan ilmu yang mereka dapatkan sebelumnya di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya. Menjadi seorang mahasiswa berarti memasuki jalan hidup yang baru, karena saat menjadi seorang siswa kita hanya diberikan kewajiban belajar dan terus belajar. Berbeda dengan mahasiswa yang memiliki tambahan kewajiban seperti penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang semuanya itu tercantum di dalam Tri Dharma perguruan tinggi. Selain itu, mahasiswa juga dituntut punya tanggung jawab sosial dan tanggung jawab moral. Kira-kira apasih bentuk tanggung jawab tersebut? seperti mahasiswa harus menjadi agent of change, agent of guardian value, dan agent of social control.

Pertama, menjadi agent of change (agen perubahan). Sudah tentu yang dimaksud adalah gerakan perubahan menuju kondisi yang lebih baik di masyarakat. Contoh perwujudanya sangat banyak. Seperti halnya kita kuliah jurusan pendidikan dan ternyata sekolah di lingkungan sekitar kita masih banyak yang melakukan proses belajar mengajar dengan metode lama sehingga tujuan dari pembelajaran sulit untuk dicapai. Nah, mahasiswa jurusan pendidikanlah yang harus merubah dengan bekal ilmu yang sudah dipelajarinya. Kedua, agent of guardian value (penjaga nilai). Nilai yang dimaksud adalah tradisi baik yang ada di masyarakat, nilai kemanusiaan seperti kejujuran, kebenaran, dan keadilan. Ketiga, agent of social control (pengontrol sosial). Maksudnya adalah mahasiswa memiliki tanggung jawab kepada masyarakat untuk mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah, dalam hal ini mahasiswa adalah penyambung lidah antara masyarakat dan pemerintah sehingga harus dapat memihak masyarakat yang tertindas.

Kemudian, apa yang perlu dilakukan mahasiswa untuk mewujudkan itu semua? Ya tentunya belajar. Tetapi, belajar di perkuliahan saja apakah sudah cukup? Tentunya tidak. Lantas bagaimana? Jawabannya adalah berorganisasi. Organisasi yang paling cocok menurut saya adalah PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), alasannya adalah :

1.      Menunjang Pembelajaran Akademik

Bergabung dengan organisasi terkadang membuat kita khawatir akan mengalami proses akademik atau perkuliahan yang buruk. Menurut saya anggapan seperti itu tidak sepenuhnya benar, karena ketika saya berproses di PMII perkuliahan saya cenderung lebih baik dibandingkan dengan teman-teman saya yang belum mengikuti organisasi. Alasannya apa? karena saat di PMII saya dilatih untuk kritis. Selain itu saya juga sering mengadakan pembelajaran atau diskusi soal materi-materi perkuliahan dan materi keilmuan lainnya yang peserta diskusinya tidak hanya dari satu angkatan saja, mulai dari angkatan semester 1 sampai 8 gabung jadi satu di forum diskusi tersebut. Dari proses itulah sharing materi kuliah atau wawasan lainnya lebih maksimal. Pembelajaran akademik yang baik adalah bekal untuk bisa menjadi agen perubahan di masyarakat.

 

 

1.      Mengembangkan Softskill

Pepatah Jawa mengatakan “Biso Jalaran Soko Kulino”. Seorang mahasiswa nantinya akan terjun ke masyarakat. Tentunya harus memiliki kemampuan berbicara di depan banyak orang (public speaking), kepemimpinan, dan mentalitas yang baik. Untuk mengembangkan itu semua dapat dilakukan di PMII, karena PMII sering mengadakan agenda kegiatan kepanitiaan, bertemu dengan banyak orang, sering melaksanakan diskusi. Dari proses itu secara tidak langsung kemampuan public speaking, kepemimpinan, dan mentalitas yang baik dapat meningkat.

2.      Menjaga Nilai-Nilai Baik (Guardian of Value)

PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) memiliki tujuan “Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya serta komitmen dalam memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia”. PMII juga memiliki Tri-Komitmen (Kejujuran, Kebenaran, dan Keadilan) dan Tri-Khidmat (Taqwa, Intelektual, dan Profesionalitas). Setiap kader PMII harus selalu memegang nilai-nilai tersebut dan pikiran dan kegiatannya sehari-hari. Saya meyakini jika mahasiswa mengamalkan nilai-nilai tersebut, perwujudan mahasiswa sebagai agent of change dan agent guardian of value akan tercapai.

3.      Belajar Berjejaring

PMII adalah salah satu organisasi kemahasiswaan terbesar di Indonesia. Sudah tentu anggotanya banyak tersebar dari Sabang sampai Merauke. Memiliki anggota dari berbagai daerah, universitas, dan bahkan jurusan. Manfaat yang dapat kita peroleh yaitu memudahkan setiap anggotanya untuk mendapatkan relasi sebanyak mungkin sehingga kita dapat saling membantu, bertukar pikiran, wawasan, dan pengalaman. Kemudian di usia PMII yang sudah 62 tahun (lahir 17 April 1960) tentunya banyak melahirkan alumni yang memegang lini-lini strategis dalam struktur sosial. Mulai dari kyai/ulama, akademisi, polisi, pengusaha, PNS, kepala daerah, hingga Menteri. Mereka semua saling berjejaring dalam Ikatan Keluarga Alumni (IKA) PMII. Kapanpun dan dimanapun mahasiswa dapat memanfaatkan luasnya jaringan PMII yang bersifat nasional.

4.      Menjaga Tradisi Islam Nahdlatul Ulama

PMII adalah banom dari Nahdlatul Ulama. PMII berlandaskan Islam Ahlussunah wal Jamaah An-Nahdliyah. Islam yang mengajarkan nilai Tauhid (Meng-Esakan Allah), Hablumminallah (Menjaga hubungan manusia dengan Allah), Hablumminannas (Menjaga hubungan manusia dengan manusia), Hablumminalalam (Menjaga hubungan manusia dengan alam). Dalam proses berpikir dan bergerak PMII juga harus menjaga nilai-nilai ASWAJA An-Nahdliyah, yakni; Tawwasuth (Moderat), Tasammuh (Toleran), Tawazun (Seimbang), Ta’addul (Adil).

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia adalah pilihan untuk berproses. Jadi, jangan ragu lagi untuk bergabung dan berproses bersama kami. Ingat dawuhipun KH. Hasyim Asyari “Sopo kang gelem ngurusi NU, tak anggep santriku. Sopo kang dadi santriku, tak dongakno khusnul khotimah sak anak keturunane”.

-

Penulis :

M. Alamul Huda (Ketua Rayon Sahabat)


Sabtu, 27 Agustus 2022

RAMADHAN KAREEM DALAM MEMPERINGATI HARLAH PMII KE- 62

 

Dokumentasi Pribadi / PMII Rayon Sahabat

Ramadhan kareem PMII RAYSA (Rayon Sahabat) Unesa diselenggarakan pada hari Minggu, 17 April 2022 di sekretariat Rayon Sahabat Mojo Kopek Mulung Driyorejo pukul 14.00 WIB (Ba’da Ashar). Sebenarnya, untuk apa acara ramadhan kareem? Kenapa acara ini merupakan bagian dari peringatan Harlah PMII ke-62 oleh PMII RAYSA padahal kita bisa melakukan peringatan Harlah PMII ke-62 dengan tasyakuran, do’a bersama, dll. Lah, mari kita simak penjelasan tersebut. Ramadhan kareem ini bertujuan untuk berbagi satu sama lain atau dengan cara beramal guna persiapan bekal di akhirat nanti.

Selain itu untuk mempererat hubungan tali silaturrahmi antar anggota dengan mendapatkan syafaatnya di bulan penuh berkah ini yaitu pada bulan ramadhan dengan nuansa suasana hangat bagi orang-orang didalamnya. Ramadhan kareem merupakan bagian akhir atau bisa dikatakan dengan istilah  puncaknya dari serangkaian kegiatan peringatan Harlah PMII ke-62  karena dalam acara ini terdapat kegiatan spiritual yaitu doa bersama. Hal ini dipelopori oleh sahabat Fauzia Khusni Haya, selaku ketua biro keagamaan dari PMII RAYSA UNESA. ”karena untuk mempererat tali silaturahmi antar anggota serta menambah wawasan tentang ilmu agama serta menambah barokah para waliyullah di bulan ramadhan.“ ujar koordinator biro keagamaan. kegiatan ramadhan kareem ini dilaksanakan yang kedua kali setelah ramadhan tahun kemaren, semoga acara ini terus berjalan dari tahun ke tahun.

 Pelaksanaan kegiatan tersebut diawali dengan persiapan buat bagi-bagi takjil di pertigaan masjid arah sekretariat rayon sahabat yang dilakukan langsung oleh bagian dari konsumsi dan dibantu oleh anggota lain karena keterbatasannya anggota yang masih belum datang di acara tersebut. akan tetapi acara tersebut dapat berjalan sesuai jadwal yang telah disepakati.

Kemudian dilanjutkan dengan acara yang kedua yakni pelaksanaan buka puasa bersama yang merupakan momen paling ditunggu tunggu pastinya oleh semua anggota karena tidak setiap bulan bisa diadakan buka puasa bersama.bercengkraman bersama Sambil menanti waktunya berbuka puasa (ngabuburit) dengan mengisi waktu luang sambil bercanda gurau agar waktu terasa lebih cepat beralalu. dan dibarengi dengan membagikan makanan secara berurutan. Setelah adzan berkumandang dilanjutkan dengan berbuka puasa memakan hidangan yang telah disediakan tak lupa untuk doa buka puasa bersama.

Kemudian dilanjutkan dengan acara yang ketiga yakni forum melingkar sambil menungu waktunya sholat isya dan sholat teraweh  berjamaah dalam forum tersebut setiap anggota berperan aktif karena forum ini merupakan bagian dari acara nonformal maka ada dari sebagian anggota yang melakukan aktivitas lain seperti bersholawat sambil memegang rebana adapun juga yang membersihkan dan merapikan tempat yang dibuat acara makan atau buka bersama untuk ditempati sholat teraweh. Pelaksanaan sholat teraweh ini dengan imam  sahabat mashid.

Kemudian dilanjutkan dengan acara yang keempat yakni sowan mbah ampel yang  merupakan acara yang terakhir dan diisi dengan membaca yasin dan tahlil serta doa bersamaa secara khusuk untuk mengharapkan ridho dari allah swt. Selain itu, dengan milad PMII ke-62 tahun 2022 semoga dapat memberikan kontribusi yang terbaik,serta mengkontribusikan kader kader terbaiknya dengan tetap kokoh untuk mempertahankan PMII dalam memperjuangkan cita-cita berkebangsaan yang sejahtera agar menjadi gerakan yang kuat untuk negara indonesia.

Tangan terkepal dan maju kemuka, untukmu satu tanah airku untuk satu keyakinanku hidup PMII.

-

Penulis :

Fauzia Khusni Haya (Koordinator Biro Keagamaan Rayon Sahabat)

Senin, 04 April 2022

Revitalisasi Ghiroh Literasi Kader PMII Di Era Society 5.0


(Dokumentasi Pribadi/ PMII Rayon Sahabat Unesa) 

Pekan membaca PMII RAYSA (Rayon Sahabat) Unesa pertama kali diselenggarakan pada hari Kamis, 31 Maret 2022 di Lab Merdeka Unesa. Bertepatan pukul 16.00 WIB. Sebenarnya, untuk apa sih pekan membaca? Bukankah setiap hari kita sudah membaca? Baik itu membaca pesan, berita, koran, dan lain-lain. Pekan membaca di sini bermaksud membungkus suatu informasi dari buku ke pikiran, namun masih dalam nuansa santai dan menyenangkan. Hal ini dipelopori oleh sahabat Alfitho Brilliansyah Lindira, selaku Ketua Biro Intelektual dari PMII Raysa Unesa. "Karena dirasa sebagai konsumsi keilmuan untuk anggota, agar terbentuknya budaya literasi dan mengasah ketajaman berpikir. Target output yang diperoleh yaitu agar semua anggota memiliki pandangan yang luas, baik untuk berargumentasi maupun sebagai bukti bahwa memang benar kader PMII Raysa Unesa berpikir kritis atas segala sesuatu", ujar Ketua Biro Intelektual. Kegiatan pekan membaca ini baru dilaksanakan pertama kali, karena dari program kerja sebelumnya belum pernah ada.

Pelaksanaan pekan membaca tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Biro Intelektual dan dihadiri oleh 8 anggota, serta dihadiri juga oleh sahabat Risqi, selaku Ketua PMII Komisariat Unesa. Karena masih pertama kali diadakan, untuk teknis pelaksanaannya masih belum terlalu kompleks dan maksimal. Akan tetapi dapat dipastikan bahwa setelah kegiatan pekan membaca ini, menggugah semangat para anggota dan juga mendapatkan pengetahuan serta ketajaman berpikir. Pada sub pembahasan yang pertama yaitu membaca mengenai "Mengapa Harus Berfilsafat". Nah, dalam teknis pekan membaca ini para anggota diberi fotocopy dari materi yang dibahas, lalu membacanya diberi durasi waktu 5 menit. Setelah membaca anggota berdiskusi secara bergantian mempresentasikan kesimpulan dari apa yang mereka pahami.

Kesimpulan dari sahabat-sahabati yang hadir, mengapa kita harus berfilsafat karena filsafat itu sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang dasar dari ilmu itu sendiri. Bisa dianalogikan bahwa filsafat adalah ilmu sejati, karena sebagai akar dari berbagai disiplin ilmu yang ada. Filsafat sendiri terpecah-belah dalam artian yang dipelajari dari filsafat sangat banyak, terdiri dari beragam ilmu yang ada disitulah filsafat ada. Sebab filsafat itu sendiri sebuah kebijaksanaan dari ilmu-ilmu yang ada. Untuk itu pembahasan "Mengapa Harus Berfilsafat" mengajak kita mengetahui sebuah dasar ilmu dan membuat pikiran kita untuk bisa menyikapi sesuatu permasalahan yang ada, seperti bagaimana kita hidup? mengapa kita hidup? bagaimana Tuhan diciptakan? Di dalam buku Filsafat Kepo terdapat 3 nama filsuf yang sebagai pegangan seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles. Ketika selesai penyampaian presentasi dari sahabat-sahabati terdapat sesi argumentasi, jadi selain membaca hal ini membuat setiap anggota berperan aktif dalam forum untuk berdiskusi.

Kemudian dilanjutkan sesi membaca 2 yakni pada tema Filsafat Kepo, dimana pada pembahasan di tema Filsafat Kepo ini membuka pemikiran tentang mengapa kita harus kepo? Nah, perlu kita ketahui bahwa seringkali orang bilang kepo, akan tetapi kurang memahami arti dari kepo itu sendiri. Jadi kepo pada intinya adalah rasa ingin tahu seseorang terhadap sesuatu. Arti kepo yaitu knowing every particular object, yang artinya mengetahui setiap suatu objek. Setelah berdiskusi panjang, dapat direpresentasikan bahwa maksud kepo dalam buku tersebut yaitu dengan tujuan mengetahui suatu kebenaran tentang data atau informasi. Seringkali ketika masa anak-anak kita mempunyai sifat kepo yang tinggi akan sesuatu dan meminta sebuah penjelasan dari orang dewasa. Akan tetapi, saat kita dewasa sifat kepo itu lama-kelamaan hilang. Ketika menjadi dewasa seakan menjadi malas untuk bertanya dan berpikir "ya udah, mungkin juga seperti itu!" Dan juga enggan menjelaskan jawaban dari pertanyaan anak kecil tersebut. Hal ini menghambat rasa kepo, karena seharusnya kepo bisa menjadikan kita bernalar dan membentuk sifat kritis akan sesuatu. Akan tetapi, ketika rasa kepo anak-anak tidak terjawab oleh orang dewasa, maka hal ini bisa jadi penghambat sifat kritisnya. Maka, dari tema "Mengapa Harus Berfilsafat" dan "Filsafat Kepo" tersebut bertujuan agar seseorang mengetahui tentang suatu kebenaran dan mengetahui dasar tentang suatu hal.

Harapan dari kegiatan Pekan Membaca ini, semoga bisa berkelanjutan dan juga anggota PMII Raysa Unesa dapat berperan aktif berdialektika dan kaya akan intelektual. Dengan berdiskusi dengan sahabat-sahabati semoga semakin menambah keakraban dan menjalin kemistri dengan lainnya. 

-

Penulis : Muhammad Fafi Niamil Aufa

Editor : Taaliyatu Aayaatillah

Senin, 13 Desember 2021

Pengabdian Masyarakat : PMII Rayon Sahabat Selangkah Lebih Dekat dengan Masyakarat


(Dokumentasi pribadi/PMII Rayon Sahabat Unesa)

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan eksternal kampus yang senantiasa berkomitmen mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia dan juga aktif berkontribusi dalam aktivitas kampus dan kegiatan sosial di masyarakat. Salah satunya adalah PMII Rayon Sahabat Komisariat Universitas Negeri Surabaya. Rayon ini bukanlah organisasai ekstra kampus yang baru keberadaannya. Tetapi  PMII Rayon Sahabat didirikan pada tahun 1997 yang beranggotakan mahasiswa dari 3 fakultas yaitu : Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), dan Fakultas Ilmu Olahraga (FIO). Lalu pada tahun 2004 dipilihlah nahkoda yang pertama yaitu Sahabat Kemas. Dalam perkembangannya, PMII Rayon Sahabat mengalami kemajuan yang cukup pesat. Sebagai organisasi ekstra kampus yang sangat diperhitungkan hingga saat ini, PMII Rayon Sahabat terbukti mampu berkembang secara kuantitas maupun kualitas. Pada tahun 2019, Fakultas Ilmu Pendidikan berdiri sendiri menjadi Rayon Pendidikan, sehingga Rayon Sahabat sekarang beranggotakan mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni dan Fakultas Ilmu Olahraga.

Sebagai salah satu tindakan nyata, PMII Rayon Sahabat Komisariat Unesa kembali mengabdikan diri dengan terjun langsung ke masyarakat. Mahasiswa yang tergabung di Rayon ini berusaha membantu beberapa aktivitas masyarakat seperti di ranah pendidikan, pekerjaan dan wirausaha. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6-8 November 2021 di Desa Gumeng, Kecamatan Gondang, Mojokerto.

Pada hari Jumat, 06 November 2021 Mahasiswa PMII Rayon Sahabat mulai membagi tugas guna membantu beberapa aktivitas masyarakat di Desa Gumeng. Ada yang membantu mengajar di Kelompok Bermain (KB) Putra Harapan, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gumeng, Taman Pendidikan Qur’an (TPQ), bertani di sawah, memasang petunjuk arah di jalur pendakian Gunung Puthuk Kencur, dan juga membantu rutinitas warga lainnya. Selain itu mereka juga membagikan sedikit bantuan sosial kepada warga yang lebih membutuhkan, sebagai bentuk kepedulian sosial dan tolong menolong antar sesama yang harus selalu dipupuk oleh setiap individu. Sangat senang karena kegiatan ini disambut hangat oleh warga di sana.

Desa Gumeng sendiri mempunyai 3 lembaga pendidikan, yaitu Kelompok Bermain (KB) Putra Harapan, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gumeng, dan Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) Gumeng. Kelompok Bermain (KB) Putra Harapan sendiri mempunyai 2 kelas (kelas A dan B). Sedangkan di Sekolah Dasar Negeri Gumeng mempunyai 4 kelas (kelas 1, 3, 4 dan 5). Pada hari senin sampai dengan kamis, pembelajaran  di SDN Gumeng lebih difokuskan belajar di dalam kelas, sedangkan pada hari jum’at dan sabtu lebih difokuskan pada pembelajaran olahraga dan minat bakat. Belum adanya tenaga pendidik untuk mata pelajaran PJOK di Sekolah Dasar Negeri Gumeng membuat aktivitas dan pendidikan mengenai olahraga menjadi kurang maksimal.

Mayoritas pekerjaan warga Desa Gumeng adalah petani, hampir semua warga dan juga para pemuda desa berprofesi sebagai petani. Letak geografisnya sangat mendukung karena kesuburan tanah di lahan pertanian warga. Seperti halnya tanaman singkong milik Bu Widji, Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat Desa Gumeng. Singkong ini berumur 1 tahun dan mempunyai ukuran melebihi singkong pada umumnya. Biasanya hasil panen singkong akan dijual kepasar dan sebagian diolah menjadi makanan “Lemet Singkong”.

Selain itu, Desa Gumeng sebenarnya mempunyai wisata yang tidak kalah menarik dengan wisata lainnya, yaitu pendakian Gunung “Puthuk Kencur”. Gunung Puthuk Kencur ini mempunyai ketinggian 1.585 Meter di atas Permukaan Laut (MDPL), dan mempunyai pemandangan yang sangat indah di puncaknya. Gunung ini dikelilingi oleh bukit-bukit yang tinggi dan dari sebelah selatan terlihat pemandangan Gunung Penanggungan yang cantik pula. Sudah banyak para pecinta alam yang sering mengabadikan momen di puncak Gunung Puthuk Kencur, bahkan setiap hari weekend Gunung Puthuk Kencur ini banyak dikunjungi oleh para pendaki dan juga pecinta offroad. Hanya saja sampai saat ini  pendakian Gunung Puthuk Kencur jalur Gumeng ini sama sekali belum mendapatkan perhatian dari pihak Taman Hutan Raya (TAHURA) Mojokerto. Padahal wisata ini sekiranya dapat menjadi tempat liburan bagi wisatawan lokal maupun asing. Lebih-lebih wisata ini bisa menjadi usaha untuk peningkatan ekonomi masyarakat, terkhusus warga Desa Gumeng.

Ketua karang taruna Desa Gumeng, Dwi Yudhi Kristanto juga berharap kepada pihak Taman Hutan Raya (TAHURA) agar lebih peduli terhadap aset wisata pendakian di Desa Gumeng. “Saya berharap agar pihak Taman Hutan Raya (TAHURA) Mojokerto lebih peduli terhadap wisata pendakian gunung Puthuk Kencur di desa Gumeng, kami para pemuda dan segenap warga Desa Gumeng sudah berusaha mempromosikan wisata pendakian dan juga merawat Gunung Puthuk Kencur ini. Tinggal menunggu tindak lanjut dari pihak Taman Hutan Raya (TAHURA) Mojokerto saja. Ujar ketua karang taruna.

Sudah menjadi keharusan bagi seorang mahasiswa yang mempunyai tanggung jawab sebagai agen of change di masyarakat, untuk selalu mengamalkan ilmunya dan juga menolak sikap yang apatis terhadap lingkungan sekitar dan mementingkan diri sendiri. Harus lebih perduli lagi terhadap lingkungan sekitar baik sesama manusia maupun alam sekitar.

“Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan membantu masyarakat dalam beberapa aktivitas dan tanpa mengharapkan imbalan apapun, sekaligus bentuk implementasi dari salah satu Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu Pengabdian Masyarakat itu sendiri. Harapannya melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan kepekaan dan kepedulian sosial masing-masing mahasiswa dan juga sebagai lahan dalam mengamalkan ilmunya. Jadikan peran mahasiswa sebagai sebuah harapan yang harus diwujudkan, bukan hanya angan-angan.” Ungkap Ketua pelaksana Pengabdian Masyarakat, Muhammad Fafi Niamil Aufa.

v  Dokumentasi Kegiatan

-

Penulis    : Abdi Prayoga

Editor      : Taaliyatu A.

PENTINGNYA BER-ORGANISASI BAGI MAHASISWA BARU

(Dokumentasi Pribadi/PMII Rayon Sahabat) Mahasiswa adalah sebutan bagi seseorang yang sedang menempuh pendidikan di sebuah universitas ata...