(Dokumentasi pribadi/PMII Rayon Sahabat Unesa) |
Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan eksternal
kampus yang senantiasa berkomitmen
mewujudkan cita-cita
kemerdekaan bangsa Indonesia dan juga aktif berkontribusi dalam aktivitas kampus dan kegiatan sosial di masyarakat. Salah
satunya adalah PMII Rayon Sahabat Komisariat Universitas Negeri Surabaya.
Rayon ini bukanlah organisasai ekstra kampus yang baru keberadaannya. Tetapi PMII Rayon Sahabat didirikan pada tahun 1997 yang beranggotakan mahasiswa dari 3 fakultas yaitu : Fakultas
Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), dan Fakultas Ilmu
Olahraga (FIO). Lalu
pada tahun 2004 dipilihlah nahkoda yang pertama yaitu Sahabat
Kemas. Dalam perkembangannya, PMII Rayon Sahabat mengalami kemajuan yang cukup
pesat. Sebagai organisasi ekstra kampus yang sangat diperhitungkan hingga saat
ini, PMII Rayon Sahabat terbukti mampu berkembang secara kuantitas maupun
kualitas. Pada tahun 2019, Fakultas Ilmu Pendidikan berdiri sendiri menjadi
Rayon Pendidikan, sehingga Rayon Sahabat sekarang beranggotakan mahasiswa
Fakultas Bahasa dan Seni dan Fakultas Ilmu Olahraga.
Sebagai salah
satu tindakan nyata, PMII Rayon Sahabat Komisariat Unesa kembali mengabdikan
diri dengan terjun langsung
ke masyarakat. Mahasiswa yang tergabung di Rayon ini berusaha membantu
beberapa aktivitas masyarakat
seperti di ranah pendidikan, pekerjaan dan wirausaha. Kegiatan ini dilaksanakan
pada tanggal 6-8
November 2021 di Desa Gumeng, Kecamatan Gondang,
Mojokerto.
Pada hari Jumat, 06 November 2021 Mahasiswa PMII
Rayon Sahabat
mulai membagi tugas guna membantu beberapa aktivitas masyarakat di Desa Gumeng.
Ada yang membantu mengajar di Kelompok Bermain (KB) Putra Harapan, Sekolah Dasar
Negeri (SDN) Gumeng, Taman Pendidikan Qur’an (TPQ), bertani di sawah, memasang
petunjuk arah di jalur pendakian Gunung Puthuk Kencur, dan juga membantu
rutinitas warga lainnya.
Selain itu mereka juga membagikan sedikit bantuan sosial kepada warga yang
lebih membutuhkan, sebagai bentuk kepedulian sosial dan tolong menolong antar sesama
yang harus selalu dipupuk
oleh setiap individu. Sangat senang karena kegiatan
ini disambut hangat oleh warga di
sana.
Desa Gumeng
sendiri mempunyai 3 lembaga pendidikan, yaitu Kelompok Bermain (KB) Putra
Harapan, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gumeng, dan Taman Pendidikan Qur’an (TPQ)
Gumeng. Kelompok Bermain (KB) Putra Harapan sendiri mempunyai 2 kelas (kelas A dan
B). Sedangkan di Sekolah Dasar Negeri Gumeng mempunyai 4 kelas (kelas 1, 3, 4
dan 5). Pada hari senin sampai dengan kamis, pembelajaran di SDN Gumeng lebih difokuskan belajar di dalam kelas,
sedangkan pada hari jum’at dan sabtu lebih difokuskan pada pembelajaran
olahraga dan minat bakat.
Belum adanya tenaga pendidik untuk mata pelajaran PJOK di Sekolah Dasar Negeri Gumeng
membuat aktivitas dan pendidikan mengenai olahraga menjadi kurang maksimal.
Mayoritas
pekerjaan warga Desa Gumeng
adalah petani, hampir semua warga dan juga para pemuda desa berprofesi sebagai
petani. Letak geografisnya sangat mendukung karena kesuburan tanah di
lahan pertanian warga. Seperti halnya tanaman singkong
milik Bu
Widji, Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat Desa Gumeng. Singkong ini berumur 1 tahun dan mempunyai ukuran
melebihi singkong pada umumnya. Biasanya
hasil panen singkong akan dijual kepasar dan sebagian
diolah menjadi makanan “Lemet Singkong”.
Selain itu, Desa Gumeng sebenarnya mempunyai
wisata yang tidak kalah menarik
dengan wisata lainnya, yaitu pendakian Gunung “Puthuk
Kencur”. Gunung Puthuk Kencur ini mempunyai ketinggian 1.585 Meter di atas Permukaan Laut (MDPL),
dan mempunyai pemandangan yang sangat indah di puncaknya. Gunung ini dikelilingi oleh
bukit-bukit
yang tinggi dan dari sebelah selatan terlihat pemandangan Gunung Penanggungan yang cantik
pula. Sudah banyak para pecinta alam yang sering mengabadikan momen di puncak Gunung Puthuk Kencur, bahkan setiap
hari weekend Gunung Puthuk Kencur ini
banyak dikunjungi oleh para pendaki dan juga pecinta offroad.
Hanya saja sampai saat ini pendakian Gunung Puthuk Kencur jalur
Gumeng ini sama sekali belum mendapatkan perhatian dari pihak Taman Hutan Raya
(TAHURA) Mojokerto. Padahal wisata ini sekiranya dapat menjadi tempat liburan
bagi wisatawan lokal maupun asing. Lebih-lebih wisata ini bisa
menjadi usaha untuk peningkatan
ekonomi masyarakat, terkhusus warga
Desa Gumeng.
Ketua karang
taruna Desa Gumeng, Dwi Yudhi Kristanto juga berharap kepada pihak Taman Hutan
Raya (TAHURA) agar lebih peduli terhadap aset wisata pendakian di Desa Gumeng.
“Saya berharap agar pihak Taman Hutan
Raya (TAHURA) Mojokerto lebih peduli terhadap wisata pendakian gunung Puthuk
Kencur di desa Gumeng, kami para pemuda dan segenap warga Desa
Gumeng
sudah berusaha mempromosikan wisata pendakian dan juga merawat Gunung
Puthuk Kencur ini. Tinggal menunggu tindak lanjut dari pihak Taman Hutan Raya
(TAHURA) Mojokerto saja.” Ujar ketua karang taruna.
Sudah menjadi
keharusan bagi seorang mahasiswa yang mempunyai tanggung jawab sebagai agen
of change di masyarakat, untuk selalu mengamalkan
ilmunya dan juga menolak sikap yang apatis terhadap lingkungan sekitar dan mementingkan diri
sendiri. Harus lebih perduli lagi terhadap lingkungan sekitar baik sesama manusia maupun alam sekitar.
“Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan
membantu masyarakat dalam beberapa aktivitas dan tanpa mengharapkan imbalan
apapun, sekaligus bentuk implementasi dari salah satu Tri Dharma perguruan tinggi,
yaitu Pengabdian Masyarakat itu
sendiri. Harapannya melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan
kepekaan dan
kepedulian sosial masing-masing
mahasiswa dan juga sebagai lahan dalam mengamalkan ilmunya. Jadikan peran mahasiswa sebagai sebuah
harapan yang harus diwujudkan, bukan hanya angan-angan.”
Ungkap Ketua pelaksana Pengabdian Masyarakat, Muhammad Fafi Niamil Aufa.
v Dokumentasi Kegiatan
-
Penulis :
Abdi Prayoga
Editor :
Taaliyatu
A.